Dinsos Upayakan Bantuan Usaha

Sabtu, 8 Agustus 2009

Untuk Sasaran PKH melalui Kube


MOJOKERTO - Keberadaan masyarakat sangat miskin di Kabupaten Mojokerto terus mendapat perhatian pemerintah setempat. Selain telah dikucuri dana Program Keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial (Dinsos) mengupayakan bantuan tambahan.

Namun, bantuan tersebut diluar PKH yang sudah berjalan. ''Mereka (sasaran PKH) jangan hanya diberi ikan, tapi juga diberi kail,'' kata Kepala Dinsos Kabupaten Mojokerto, Yudha Hadi.

Bantuan dimaksud, menurutnya, lebih diarahkan untuk usaha rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang menjadi sasaran PKH itu. Selain menerima kucuran bantuan yang sudah jelas peruntukannya, mereka juga melakukan usaha untuk mendukung ekonominya. ''Kami mengusulkan kelompok usaha bersama (kube) ke pemerintah pusat,'' katanya.

Mengingat di pusat terdapat bantuan dan jaminan sosial (Banjamsos), dia optimistis usulannya tersebut direalisasi. Dikatakannya, ada 15 kube yang diusulkan. ''Kube-kube itu bukan bentukan baru. Melainkan, selama ini sudah jalan. Dan, semua anggotanya adalah RTSM sasaran PKH,'' ujarnya.

Bermacam jenis usaha yang dilakukan. Misalnya, Desa Suru, Kecamatan Dawar Blandong. Kube tersebut sudah melakukan budidaya kambing etawa. Berbeda lagi yang dilakukan kube di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan. Mereka melakukan pemberdayaan buruh tani hutan melalui penggemukan sapi potong. ''Mereka sudah lama mengumpulkan uang. Setiap kali pencairan, masing-masing mengumpulkan uang Rp 20 ribu. Lalu dibelikan kambing atau sapi,'' katanya.

Dengan usulan ini, pihaknya berharap ada campur tangan pemerintah pusat. Yaitu, berusaha dana hibah untuk modal kube tersebut. Bisa dibelikan kambing maupun sapi. ''Sejauh ini, memang belum ada kube yang anggotanya RTSM,'' ujarnya.

Dengan melakukan usaha sendiri, ekonomi bisa terangkat. Secara lisan, Yudha mengatakan, sudah menyampaikan usulannya itu kepada pemerintah pusat. ''Kalau kambing, nanti kan bisa menghasilkan anak. Dan itu, akan dibagi hasilnya,'' katanya.

Sebelumnya, Dinsos Kabupaten Mojokerto juga sudah mengegolkan jaminan kesehatan (jamkes) penghuni panti. Sehingga, dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari kades tempat panti berada, para penghuninya sudah bisa mendapatkan layanan jamkes. Berbeda dengan usulan kube yang dibawa ke pusat, jamkes anak panti ini sepenuhnya dari APBD. (abi/yr)

Read More......

INSTRUKSI NON-FORMAL BUPATI MOJOKERTO

INSTRUKSI NON-FORMAL BUPATI MOJOKERTO

Bagian PDE, 2009-09-17 08:05:53

Instruksi non-formal Bupati Mojokerto mengenai pemberian dana PKH di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto, yang kemudian direspon oleh Kepala Dinas Sosial, Drs. Yudha Hadi, SH.MBA., dan ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi ke Departemen Sosial Pusat. Hasilnya, pada tahun 2009 ini, melalui komitmen antara Pemkab Mojokerto dan Departemen Sosial Pusat, dapat merealisasikan secara keseluruhan dana PKH di 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
Tepatnya pada hari ini, tanggal 16 September 2009, 3 kecamatan sisa yang baru mendapat pencairan dana PKH yaitu Kecamatan Kemlagi, Jetis dan Kutorejo, akhirnya mendapatkan pencairan dana tersebut. Tentunya dana yang ditunggu terasa tepat karena diterimakan menjelang Lebaran.. Secara berkeliling, Bupati Mojokerto menyampaikan secara simbolis bantuan tersebut kepada beberapa keluarga di ketiga kecamatan tersebut. Diawali di Kecamatan Kemlagi sekitar pukul 08.40 WIB, Bupati bersama dengan Kepala Dinas Sosial, Kepala Bapemas, Kepala Kantor Pol PP, Kepala Bagian Pembangunan, dan Kepala Bagian Humas dan Protokol datang untuk melihat secara langsung masyarakat penerima bantuan dana PKH. Rombongan kemudian berlanjut ke Kecamatan Jetis, dan diakhiri di Kecamatan Kutorejo.
Bupati Mojokerto dalam sambutannya, di ketiga kecamatan tersebut, menitikberatkan pada penggunan dana PKH tersebut hendaknya jangan disalahgunakan. Semestinya dana tersebut dipergunakan untuk meningkatkan taraf kesehatan, kesejahteraan dan pendidikan keluarga. Jangan digunakan untuk membeli HP atau bahkan untuk DP kendaraan bermotor. Disamping itu, Bupati juga menyampaikan persetujuan Pemerintah Propinsi Jawa Timur untuk menggelontor sembako berupa gula sebesar 40 ton di Kabupaten Mojokerto, dan untuk tiap kecamatan akan dijatah sekitar 2 ton.
Mengenai penerima PKH, Kepala Dinsos menjelaskan bahwa kartu PKH yang dimiliki oleh penerima dapat dipergunakan untuk berobat gratis di pusat kesehatan umum. Disampaikan pula bahwa penerima PKH tahun 2009 di tiga kecamatan tersebut masih belum banyak, yaitu 199 RTSM untuk Kecamatan Kutorejo, 274 RTSM untuk Kecamatan Kemlagi, dan 433 RTSM untuk Kecamatan Jetis.
Atas dasar ini pula, Bupati Mojokerto memberikan instruksi informal kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto untuk memperhatikan para keluarga tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan. Menindaklanjuti instruksi tersebut, pihak Dinsos sudah berusaha menjemput bola dengan mengusulkan tambahan ke Departemen Sosial. Hasilnya, terdapat 10 ribu lebih keluarga yang masih dalam proses untuk diverifikasi oleh Pendamping PKH dengan data sebagai berikut:
- Kecamatan Kutorejo berjumlah 3.752 RTSM
- Kecamatan Kemlagi berjumlah 4.104 RTSM
- Kecamatan Jetis berjumlah 4.359 RTSM
Pencairan dana kali ini diberikan secara rapel, untuk 2 caturwulan sehingga setiap keluarga mendapatkan 2 kali lipat dari jumlah pokoknya. Sekedar pengetahuan: Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Mojokerto sejak tahun 2007 mendapatkan kuota untuk 10 kecamatan, dan tahun 2008 adalah 5 kecamatan.(Bagian Humas dan Protokol)

Read More......

PEMKAB MOJOKERTO CAIRKAN DANA PKH TIGA KECAMATAN

PEMKAB MOJOKERTO CAIRKAN DANA PKH TIGA KECAMATAN
Friday, 18 September 2009 00:55

Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jatim, mencairkan dana program keluarga harapan (PKH) untuk tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Kutorejo, Jetis dan Kemlagi.
Mojokerto, 17/9 (Antara/FINROLL News) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jatim, mencairkan dana program keluarga harapan (PKH) untuk tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Kutorejo, Jetis dan Kemlagi.

Kepala kesejahteraan dan Sosial (Kessos) Kabupaten Mojokerto, Yudha Hadi, Kamis, mengatakan, pencairan tersebut diberikan kepada ribuan warga miskin yang tersebar di tiga kecamatan tersebut.

"Setiap penerima nantinya mendapatkan uang antara Rp200 ribu sampai Rp700 ribu," ujarnya menjelaskan.

Ia mengemukakan, dana PKH ini, sesuai dengan aturannya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, tambah gizi balita, membayar sekolah dan membeli peralatan sekolah.

"Jangan sampai uang yang diberikan ini digunakan untuk telepon genggam, membeli radio atau tape," katanya menegaskan.

Ia juga mengancam akan mencoret daftar nama penerima PKH, jika dana tersebut tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukannya.

"Kalau dalam praktiknya nanti kami mengetahui ada penerima PKH yang menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain, maka namanya akan kami coret dan mereka tidak bisa menerima dana itu lagi," katanya tegas.

Ia menjelaskan, setelah libur Lebaran, pihaknya akan menurunkan tim pengawas dan mendata pada setiap penerima untuk mengetahui peruntukan uang yang diberikan.

Jika ada sasaran sengaja menggunakan uang itu tidak sesuai peruntukan, penerima akan dicoret dan periode berikutnya mereka tidak dapat bantuan uang PKH lagi.

Ia menjelaskan, pencairan dana PKH di tiga kecamatan kali ini totalnya mencapai Rp753.508.000,00 dengan rincian Kecamatan Kutorejo mendapatakan Rp173.702.000,00, Kecamatan Jetis Rp352.370.000,00 dan Kecamatan Kemlagi Rp227.436.000,00.

Sementara itu, Surati, salah seorang warga Kutorejo yang menerima dana PKH mengaku bersyukur dana PKH tersebut bisa cair sebelum lebaran.

Karena, uang Rp700 ribu yang ia terima tersebut akan dipergunakan untuk membeli susu dan membelikan seragam sekolah anaknya.

"Sebelumnya saya sempat bingung dan berharap dana PKH bisa cair secepatnya. Karena sehabis lebaran ini saya harus membelikan buku, pensil, sepatu, dan seragam anak saya," katanya lirih.

Sebelumnya, Bupati Mojokerto Suwandi, mengimbau kepada penerima dana PKH supaya pandai-landai menggunkan dana itu. Jangan sampai penggunaan dana itu menyimpang dari ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah. (T

Read More......

Komentar Terbaru