5 Menteri Temui 2.700 Pendamping Orang Miskin

Senin, 23/03/2009 15:32 WIB

5 Menteri Temui 2.700 Pendamping Orang Miskin
Andi Saputra - detiksport

Jakarta - 5 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu bertemu dengan 2.700 perwakilan Pekerja Sosial Pendamping dan Operator Program Keluarga Harapan (PKH) dari 80 kabupaten di 15 provinsi.

Mereka adalah Menteri Kordinator Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta.

Pertemuan digelar di Hall D, PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/03/2009).

Ketua Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan, Akifah Elansary, mengatakan Program Keluarga Harapan diharapkan dapat menutup kemungkinan terjadinya overlapping antar lembaga. Karena melibatkan beberapa departemen yaitu Kementerian Kesejahteraan Sosial, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Diharapkan PKH yang diluncurkan pemerintah pada 2007 lalu ini dapat menjadi instrumen pemberantasan kemiskinan baru yang terintegrasi dan terpadu," kata Akifah.

Dijelaskan dia, PKH merupakan skema penanganan kemiskinan jangka panjang sebagai kelanjutan dari Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun berbeda dengan BLT, PKH menerapkan Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) atau conditional cash transfer kepada rumah tangga yang memenuhi kualifikasi tertentu.

"Untuk tahap awal PKH telah diberikan kepada 500.000 rumah tangga yang sangat miskin (RTSM) di tujuh provinsi," ujarnya.

Ketujuh provinsi itu adalah Gorontalo, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur .

Pada tahun 2008, penerima PKH meningkat menjadi 700 ribu RTSM dari tambahan enam provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.

"Anggaran yang dikeluarkan untuk PKH pada tahun 2008 berasal dari APBN dengan jumlah dana Rp 1,1 triliun," kata dia.

Lebih lanjut, Akifah menjelaskan kualifikasi yang menjadi target PKH adalah rumah tangga miskin kronis, rentan terhadap goncangan, transitory poverty.

"PKH juga diharapkan dapat meningkatkan human capital Pendidikan, kesehatan, nutrisi dengan tujuan mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas manusia, pengurangan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu hamil serta mengurangi pekerja anak," papar dia.

( asp / aan )

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkomentar

Komentar Terbaru