Ratusan Wesel PKH Ganda di Puri

Ratusan Wesel PKH Ganda

Suasana Pencairan PKH Puri

MOJOKERTO ­- Proses pencairan program keluarga harapan (PKH) tahap pertama tahun 2009 di Kabupaten Mojokerto diwarnai dengan temuan ratusan wesel ganda di dua desa di Kecamatan Puri. Wesel yang kiranya digunakan sebagai bukti pembayaran PKH tersebut ditemukan di Desa Kenanten sebanyak 59 dan Desa Tambak Agung sebanyak 50 buah. Diduga wesel yang dilengkapi nomor barcode (seri) Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) tersebut akibat kesalahan cetak oleh PT Pos Cabang Mojokerto.

Untuk menghindari penyalahgunaan wesel ganda, petugas pendamping PKH Kecamatan Puri mengamankan 108 wesel tersebut agar tidak dicairkan. ''Kami menemukan wesel ganda itu H-3 sebelum pencairan di kecamatan Puri saat melakukan pengecekan," ujar Khoirul Muhtadin pendamping PKH Kecamatan Puri.

Menurutnya kesalahan dobel cetak itu sejauh ini baru ditemukan kali pertama di Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, selama beberapa kali pencairan belum pernah terjadi hal yang sama. ''Kami tidak tahu kenapa sampai ada dobel wesel begitu banyak. Tapi memang untuk tahun ini pencetak wesel diserahkan pada PT Pos di masing-masing daerah," jelasnya.

Dari ratusan wesel yang diamankan, Khoirul menyatakan, tidak ada perbedaan sedikit pun dengan bentul wesel yang akan dibagikan pada RTSM saat pencairan di Kantor Kecamatan Puri.

Semisal penerima dengan nama Astutik, warga Desa Kenanten RW 01 Kecamatan Puri, dengan jumlah bantuan yang diterima Rp 467.000, terdapat dua nama. Termasuk, nomor barcode, nomor res dan nomor RS. Serta untuk ratusan penerima yang lain dengan jumlah bantuan antara Rp 200 ribu hingga Rp 733 ribu per RTSM. ''Mengenai nomor barcode semuanya sama tidak ada perbedaan apa pun," urainya.

Meski begitu sebelum temuan tersebut disampaikan pada PT Pos Cabang Mojokerto, Pendamping rencananya baru akan mengembalikan setelah berlangsung pencairan bagi 905 penerima PKH di Kecamatan Puri.

Dengan menggunakan wesel pembayaran PKH sesuai jatah semestinya. ''Secara lisan kita sudah laporkan. Tapi baru akan kita kembali setelah semua RTSM mengambil bantuan. Dan itu harus disertai berita acara pengembalian wesel ganda," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto, Yudha Hadi mengungkapkan, adanya temuan wesel ganda tersebut diduga dalam melakukan pencetakan PT Pos Cabang Mojokerto kurang teliti.

Diantaranya mengecek nomor barcode dan penerima wesel yang dicetak. Sehingga jika tidak segera diamankan maka potensi penggunaan wesel kembali dimungkinkan terulang. ''Kami tidak ingin terjadi seperti itu, karena sudah jelas akan menciptakan masalah baru," katanya.

Karena itu agar tidak terulang kembali, dia berharap dalam pencairan tahap ke 2 nanti PT Pos Cabang Mojokerto lebih teliti dalam hal cetak dan pendataan. Atau jika perlu segera merubah pola pendistribusian wesel PKH dari melalui perangkat desa menggunakan metode pengiriman via pos pada masing-masing RTSM.

''Dan yang paling penting sebelum mengeluarkan wesel koordinasikan dulu dengan para pendamping PKH di masing-masing kecamatan. karena kalau terjadi kekeliruan seperti wesel ganda dan nomor barcode sama bisa diteliti," paparnya.

Sementara itu, terkait temuan tersebut sejauh ini Kepala PT Pos Cabang Mojokerto belum memberikan keterangan apapun. Sebab saat ketika dikonfirmasi ponselnya tidak aktif.

Sekadar diketahui pencairan PKH sendiri pada Minggu (26/4) kemarin dilakukan untuk 7 kecamatan secara bersamaan. Selain Kecamatan Puri, Dlanggu sebanyak 1.608, Sooko 1.008, Trowulan 1.585, Gedeg 986, Dawarblandong 1.536, dan Jatirejo sebanyak 1.471 RTSM. (ris/yr)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkomentar

Komentar Terbaru